Makalah Atletik

Apa itu Atletik ?







                      Istilah atletik yang kita kenal sekarang ini berasal dari beberapa sumber antara lain bersumber dari bahasa Yunani, yaitu “athlon” yang mempunyai pengertian berlomba atau bertanding. Misalnya ada istilah pentathlon atau decathlon.  Istilah lain yang menggunakan atletik adalah athletics (bahasa Inggris), athletiek (bahasa Belanda), athletique (bahasa Perancis) atau athletik (bahasa Jerman). Istilahnya mirip sama, namun artinya berbeda dengan arti atletik di Indonesia, yang  berarti olahraga yang memperlombakan nomor-nomor: jalan, lari, lompat dan lempar. Istilah lain yang mempunyai arti sama dengan istilah atletik di Indonesia adalah “Leichtatletik” (Jerman), “Athletismo” (Spanyol), “Olahraga” (Malaysia), dan “Track and Field” (USA).
      Dibawah ini adalah contoh makalah tentang atletik :


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Atletik merupakan salah satu cabang Olah raga yang kompleks,karena memiliki  ketentuan – ketentuan dan peraturan – peraturan yang rinci dan ketat. Atletik juga merupakan cabang olahraga yang tidak membahayakan diri sendiri maupun lawan. Atletik juga sering mengadakan berbagai kejuaraan dari tingkat Kabupaten hingga Dunia. Dikabupaten, Pemda menyeleksi para Atlet yang berbakat untuk mengikuti kejuaraan berikutnya ditingkat Propinsi dan seterusnya. Olah raga atletik merupakan olah raga yang santai tapi berat,maksudnya yaitu  dalam melakukan latihan kita bisa dengan santai tapi juga serius dalam latihan.
Atletik juga bisa membangkitkan semangat kita untuk menjadi yang terbaik bagi diri kita sendiri dan bagi keluarga,masyarakat bahkan untuk Negara kita. Atletik kini bukan hanya sekedar hobi, tetapi juga Profesi. Seperti halnya dengan kegiatan yang lain. Misalnya si A   menyukai olah raga bola voli dan si A selalu di kontrak untuk bermain di tim lain. Si A tersebut bisa di katakan Hobi dengan bola voli bisa juga di katakan pemain bola voli.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat ditentukan rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimasksud dengan atletik ?
2.      Apa saja makna dan nilai yang terkandung dalam atletik ?
3.      Apa saja luang lingkup dalam atletik ?
4.      Apa pengertian dari lari dan jenis-jenis lari ?
5.      Apa pengertian dari lompat dan jenis-jenis lompat ?
6.      Apa pengertian dari lempar dan jenis-jenis lempar ?



BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian dan Sejarah Atletik
1.      Pengertian Atletik
      Istilah atletik yang kita kenal sekarang ini berasal dari beberapa sumber antara lain bersumber dari bahasa Yunani, yaitu “athlon” yang mempunyai pengertian berlomba atau bertanding. Misalnya ada istilah pentathlon atau decathlon.  Istilah lain yang menggunakan atletik adalah athletics (bahasa Inggris), athletiek (bahasa Belanda), athletique (bahasa Perancis) atau athletik (bahasa Jerman). Istilahnya mirip sama, namun artinya berbeda dengan arti atletik di Indonesia, yang  berarti olahraga yang memperlombakan nomor-nomor: jalan, lari, lompat dan lempar. Istilah lain yang mempunyai arti sama dengan istilah atletik di Indonesia adalah “Leichtatletik” (Jerman), “Athletismo” (Spanyol), “Olahraga” (Malaysia), dan “Track and Field” (USA).
      Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atletik merupakan cabang olah raga terutama yang dilakukan diluar dan memerlukan kekuatan, ketangkasan, dan kecepatan. Terdiri atas nomor lari, jalan lompat dan lempar.

2.      Sejarah Ringkas Atletik
      Atletik yang kita kenal saat ini tergolong sebagai cabang olahraga yang paling tua di dunia. Gerak-gerak dasar yang terkandung dalam atletik sudah dilakukan sejak adanya peradaban manusia di muka bumi ini. Bahkan gerak tersebut sudah dilakukan sejak manusia dilahirkan yang secara bertahap berkembang sejalan dengan tingkat perkembangan, pertumbuhan dan kematangan biologisnya, mulai dari gerak yang sangat sederhana sampai pada gerakan yang sangat kompleks.         Pada jaman purba, ketika peradaban manusia masih sangat primitif, hukum rimba masih berlaku dimana yang kuat memakan yang lemah. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia saat itu harus bertahan dari gangguan binatang buas atau harus berburu binatang untuk dijadikan santapan hidupnya atau mencari makanan berupa umbi-umbian atau buah-buahan. Dalam upaya tersebut mereka melakukan berbagai ketangkasan seperti: memanjat pohon, melempar, melompat dan berlari. Mereka harus berjalan bermil-mil jauhnya, kadangkala harus berlari secepat-cepatnya serta terampil dalam melempar atau melompat untuk mendapatkan buruannya atau menghindar dari sergapan binatang buas. Gerakan tersebut merupakan cikal bakal gerakan atletik yang ada sekarang ini.
      Menurut seorang pujangga Yunani bernama Humeros dalam bukunya berjudul Illiad, diperkirakan kegiatan atletik sudah dilakukan tahun 1100 SM, tercatat nama-nama seperti Eurialus, Epius, Odysseus, Aias dan Argamenon. Mereka disebut sebagai jago-jago lomba berkuda, lari dan lempar lembing Odysseus saat itu disebut sebagai jago lempar cakram yang belum terkalahkan lemparannya. Sehingga gambar Odysseus dengan cakramnya diabadikan sebagai symbol atletik dan di Indonesia dipakai sebagai lambang atau logo PASI.

3.       Olympiade Kuno
      Pada tahun 776 SM bangsa Yunani menyelenggarakan pesta olahraga yang dinamakan “Olympiade Kuno” (The Ancient Olympic Games). Tujuan utama pesta olahraga ini adalah sebagai bentuk upacara pemujaan kepada dewa-dewa mereka saat itu di suatu tempat yang khusus. Nomor-nomor yang dipertandingkan dalam Olympiade kuno itu adalah lomba lari, pentathlon, pankration, gulat, tinju dan pacuan kuda. Juara pentathlon (nomor lari cepat, lompat jauh, lempar cakram, lempar lembing dan gulat) dinobatkan sebagai juara olympiade. Untuk lomba lari cepat diselenggarakan pada suatu lintasan lurus di tengah stadion. Pada zaman itu sudah dikenal tiga macam lomba lari yaitu:
Ø  Stade yaitu lari cepat pada jalur lurus sepanjang kurang lebih 185 m dilakukan di dalam stadion.
Ø  Diaulos yaitu lomba jarak menengah yang jaraknya kurang lebih dua kali stade.
Ø  Dolichos yaitu lomba lari jarak jauh yang jaraknya kurang lebih 7 sampai 24 kali stade, yang dilakukan mengelilingi stadion.
      Sampai kini kompleks bekas tempat penyelenggaraan Olympiade kuno tersebut masih terpelihara dengan baik dan orsinil, walaupun hanya berupa puing-puingnya saja. Upaya untuk merehabilitasi peninggalan sejarah itu juga sangat besar, namun lebih besar lagi upaya untuk memelihara keaslian dari peninggalan sejarah tersebut. Sehingga sampai kini tempat tersebut menjadi kebanggaan masyarakat dunia yang tak pernah sepi dari kunjungan wisata. Yang menarik dari lomba lari cepat ini adalah telah diperkenalkannya start block yang terbuat dari tembok yang berparit dan dipasang permanen di atas lapangan dan sampai kini masih ada.
     
B.    Ruang Lingkup Pembelajaran Atletik.
            Pembelajaran atletik di sekolah-sekolah tetap berpedoman pada kurikulum pendidikan jasmani dan kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah. Namun bukan berarti bahwa semua nomor atletik yang tercantum dalam kurikulum tersebut bisa dilaksanakan. Hal tersebut terkait erat dengan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah yang bersangkutan. Banyak guru-guru pendidikan jasmani yang hanya bisa mengajarkan satu dua nomor atletik saja dalam satu tahun atau mungkin ada nomor-nomor yang tidak bisa diberikan sama sekali kepada siswanya. Secara umum ruang lingkup pembelajaran atletik di sekolah-sekolah meliputi nomor-nomor : jalan, lari, lompat dan lempar.
Pembagian kelompok tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Lari
A.    Pengertian Lari
Lari adalah frekuensi langkah yang dipercepat sehingga pada waktu berlari ada kecenderungan badan melayang, (M Djumijar, 2004: 13). Lari merupakan gerak mengais, badan bergerak maju karena akibat dari gaya dorong ke belakang terhadap tanah. Lari cepat merupakan lari yang dilakukan mulai dari garis star hingga garis finish dengan kecepatan maksimal, yaitu melangkah selebar dan secepat mungkin. Lari 60 meter termasuk katergori lari sprint karena merupakan lari jarak pendek, dimana  lari jarak pendek merupakan lari yang menempuh jarak 60 meter sampai 400 meter. Lari sprint merupakan jenis lari yang dilakukan dengan kecepatan maksimal, dalam melakukan lari sprint pada umumnya menggunakan star jongkok.
B.     Istilah-istilah Dalam Lari
1.       Start
Start adalah suatu persiapan awal seorang pelari akan melakukan gerakan lari. Untuk nomor jarak pendek star yang dimpakai adalah start  jongkok (Crouch Start). Tujuan utama start dalam lari jarak pendek adalah untuk mengoptimalisasikan pola lari percepatan. Aba-aba lari sprint meliputi bersedia, siaap, yaak atau door bunyi pistol.
2.       Teknik Lari
Menurut Yoyo Bahagia, dkk (2000 : 113) bahwa nomor-nomor perlombaan atletik kelompok umur yang disarankan untuk lari 60 m kelompok umur putra 11-12 tahun sedangkan kelompok umur putri 10-13 tahun. Unsur-unsur tersebut biaasanya ditemukan pada tingkat sekolah dasar kelas atas. Untuk setiap umur yang berbeda akan menempuh jarak yang berbeda. Hal ini menyesuaikan dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan pelari.  Dalam berlari panjang tungkai untuk setiap atlet berbeda,  semakin panjang ukuran panjang  tungkai, semakin jauh panjang langkah.
3.       Teknik Melewati Garis Finish
Sebuah perlombaan diakhiri dengan finish. Hal ini juga berlaku pada lari 60 m untuk siswa Sekolah Dasar. Untuk memenangkan sebuah perlombaan seorang pelari harus menguasai teknik start, teknik lari 60 m, dan teknik finish. Walaupun waktu antara pelari hanya beberapa detik. Pelari yang menyentuh finish pertama kali yang menang.  Menurut khomsin (2005 : 42) teknik memasuki garis finish dapat melalui tiga cara : 1) lari terus tanpa mengubah sikap, 2) dada dicondongkan kedepan dengan kedua tangan diayun kebelakang, dan 3) dada diputar dengan mengayunkan tangan ke depan sehingga bahu sebelah maju kedepan.  Dalam perlakuan atletik, seorang pelari dianggap sudah memasuki garis finish ketika salah satu bagian tubuhnya (torso) menyentuh bidang tegak finish.  

C.    Jenis-jenis Lari
a.      Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek atau lari sprint adalah lari dengan kecepatan penuh. Lari jarak pendek menempuh jarak 100 meter, 200 meter, dan 400 meter.
b.      Lari Jarak Menengah dan Jarak Jauh
Lari Jarak Menengah atau disebut Middle Distance merupakan bagian dari nomor lari dengan menempuh jarak yang lebih jauh dar lari jarak pendek. Nomor lari jarak menengah meliputi jarak 800 meter, 1.500 meter, dan 3.000 meter.
Lari Jarak Jauh adalah cabang olahraga atletik yang mengutamakan ketahanan fisik saat berlari yang menempuh jarak 5.000 meter, 10.000 meter, dan 42.195 meter (marathon).
c.       Lari Sambung (Estafet)
          Lari sambung atau estafet adalah salah satu nomor lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat 4 orang pelari, yaitu pelari I, II, III, dan Iv. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor lari yang lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari ke satu kepada pelari berikutnya.
2.      Lompat
Lompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke titik lain dengan tumpuan satu kaki dan mendarat dengan kaki. Lompat merupakan kegiatan menghentakkan badan ke udara yang diawali dengan satu kaki sebagai tumpuan.
a.      Lompat Jauh
Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik yang paling popular dan paling sering dilombakan dalam kompetisi kelas dunia, termasuk olimpiade.
Lompat jauh adalah suatu gerakan melompat ke depan atas dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin diudara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakuka tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.
b.      Lompat Tinggi
Lompat tinggi merupakan salah satu cabang olahraga yang melakukan gerakan lompatan untuk mencapai lompatan yang setinggi-tingginya. Ukuran lapangan sama dengan lompat jauh, tinggi tiang mistar min 2.5 meter, Panjang mistar 3.15 m.
Ø  Gaya dalam Lompat tinggi
-          Gaya Gunting (Scissors).
Gaya gunting bisa dikatakan Gaya Sweney, sebab pada waktu sebelumnya (yang lalu) masih digunakan gaya jongkok. Tepatnya tahun 1880, selanjutnya tahun 1896 sweny mengubahnya dari gaya jongkok menjadi gaya gunting. Diganti karena kurang ekonomis.Cara melakukan:Si pelompat mengambil awalan dari tengah. Bila pelompat pada saat akan melompat, tumpuan pakai kaki kiri (bila ayunan kaki kanan), maka ia mendarat (jatuh) dengan kaki lagi. Waktu di udara badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke tempat awalan tadi.
-          Gaya Guling sisi (Western Roll) 
Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan bila kaki kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, tidak dari tengah tapi dari samping.
-          Gaya Guling (Straddle) 
Pelompat mengambil awalan dari samping antara 3, 5, 7, 9 langkah Tergantung ketinggian yang penting saat mengambil awalan langkahnya ganjil.  Menumpu pada kaki kiri atau kanan, maka ayunan kaki kiri/ kanan kedepan. Setelah kaki ayun itu melewati mistar cepat badan dibalikkan, hingga sikap badan diatas mistar telungkap. Pantat usahakan lebih tinggi dari kepala, jadi kepala nunduk. 

c.       Lompat Jangkit
Lompat jangkit (kadang-kadang disebut sebagai hop, step dan jump) adalah suatu bentuk gerakan lompat yang merupakan rangkaian urutan gerak yang dilakukan dengan berjingkat, melangkah, dan melompat untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Lompat jangkit biasanya disebut lompat tiga urutan gerak yaitu gerak berjingkat, gerak melangkah, dan gerakan melompat.
3.      Lempar
            Banyak sekali cara latihan untuk event lempar antara lain yaitu :
a.      Lempar Lembing
Lembing adalah sebuah alat dalam salah satu nomor olahraga atletik. Lembing berbentuk seperti tombak dengan sudut tajam disalah satu ujungnya.
Melempar adalah melakukan gerakan menolak/mendorong seperti membuang sesuatu dari tangan kita.
Lempar Lembing adalah satu nomor yang terdapat dalam cabang olahraga atletik yang menggunakan alat bulat panjang yang berbentuk tombak dengan cara melempar sejauh-jauhnya.
Jadi lempar lembing dapat diartikan, melakukan gerakan untuk mendorong lepas lembing dari tangan dengan tenaga ke arah yang diinginkan.
-           Lemparan depan
     Dengan badan condong kebelakang, menambah jarak, melempar lembing kedepan dengan jarak 3-4 meter. Tujuannya untuk mempercepat lembing sepanjang suatu jalur lurus.
-          Lemparan dengan berdiri
     Si atlit berdiri terpisah 60-90 cm, kaki-kaki menunjuk kearah lemapran. Pertarik lembing dan pertahankan telapak berada di atas tinggi bahu. Angkat sedikit kaki kiri untuk mengawali gerakan, pertahankan berat badan pada kaki kanan yang di tekuk. Tujuan untuk melempar dari posisi power.
-           Lari langkah berirama kemudian lempar
     Atlit memulai dengan kaki kanan kedepan dan lembing ditarik melangkah dengan kaki kiri kekiri (seluruh telapak) dan dorong ke langkah-impuls (kaki mendarat sepat satu sesudah yang lain) dan teruskan dengan lemparan. Tujuan adalah untuk memperkenalkan langkah-impuls dan rangkaian lemparan dengan posisi power.
b.       Tolak Peluru
Olahraga tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang telah dipertandingkan nasional maupun internasional. Oleh karena itu, tolak peluru telah diajarkan disekolah-sekolah sebagai pokok materi dalam pelajaran pendidikan jasmani. Tolak peluru adalah cabang olahraga atletik yang bertujuan untuk menolak sebuah peluru sejauh-jauhnya.
c.       Lempar Cakram
Lempar cakram adalah salah satu nomor perlombaan lempar yang utama dalam atletik. Namun dalam perlombaan atletik indoor, nomor lempar cakram tidak diperlombakan.
Lempar cakram juga merupakan salah satu perlombaan atletik yang dapat menimbulkan bahaya dalam perlombaan atletik tingkat professional. Para atlet mampu melemparkan cakram dengan sangat jauh, tentu saja hal ini dapat menimbulkan akibat yang fatal jika cakram mengenai seseorang.











BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Atletik merupakan induk dari segala cabang Olahraga karena terdapat gerakan yang sering di lakukan pada aktivitas sehari-hari. Dalam pelatihan atletik banyak atlet yang sudah bisa mewujudkan impiannya menjadi atlet baik dalam tingkat Kabupaten hingga Internasional. Atletik bukan hanya sekedar hobi tetapi juga merupakan profesi yang tidak hanya untuk mencari kepuasan batin saja tetapi juga masa depan kita. Semua cabang olah raga menggunakan sistem pelatihan atletik.

B.     Saran
Sebagai calon guru olahraga, dengan mengetahui analisis olahraga atletik yaitu mengetahui sejarah, nomer yang di pelombakan dan peraturan dalam atletik serta diharapkan dapat menjadi suatu pegangan dalam membelajarkan anak didiknya kelak.













DAFTAR PUSTAKA


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar