Makalah Administrasi Personal



MAKALAH
ADMINISRASI PERSONAL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah …………………………..

Dosen : ……………………………









DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
1.    NENG SRI YULIANA
2.    WINDI NURYANI

SEMESTER : V (LIMA) PAI


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
STAI ASSALAMIYAH
TAHUN AKADEMIK 2017/2018


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang
Pendidikan dipercaya sebagai alat strategis untuk meningkatkan taraf hidup manusia, karena melalui pendidikan ini manusia menjadi cerdas, memiliki skill, memiliki sikap hidup yang baik, sehingga dapat bergaul dengan baik di masyarakat dan dapat menolong diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Pendidikan menjadi investasi yang memberi keuntungan, baik dalam kehidupan sosial maupun pribadi yang menjadikan bangsa ini bermanfaat dan menjadikan individunya menjadi manusia yang memiliki derajat. Oleh karena pendidikan, kemampuan manusia terus diasah agar memiliki ketajaman dalam memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-harinya, sehingga memiliki kepribadian yang mandiri dan mampu bertanggung jawab, serta memiliki pemahaman, toleransi dan apresiasi terhadap orang lain.
Pengertian dari administrasi keuangan sekolah adalah langkah pengolahan keuangan sekolah yang dimulai dari penerimaan hingga bagaimana keuangan yang digunakan dipertanggungjawabkan secara obyektif dan sistematis.
Sedangkan menurut Mulyono, MA, administrasi keuangan sekolah adalah keseluruhan proses kegiatan yang mencakup perencanaan dan pelaksanaan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, serta adanya pembinaan secara berkelanjutan terhadap biaya operasional sekolah, agar aktivitas pendidikan dapat berjalan lebih efektif dan efisien sehingga membantu dalam pencapaian tujuan pendidikan.
1.2.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Administrasi Personel Sekolah?
2.      Apa Prinsip-prinsip Administrasi Personal?
3.      Apa Ruang Lingkup Administrasi Personal?
4.   Apa Fungsi Administrasi Personal ?
5.  Apa Pengertian Keuangan Sekolah ?
6.  Apa Prinsip-prinsip Dalam Pengelolaan Administrasi Keuangan Sekolah ?


BAB II
PEMBAHASAN

2.1.      Pengertian Administrasi Personel Sekolah
Administrasi personal atau adminisrasi kepegawaian adalah segenap proses penataan yang bersangkut-paut dengan masalah memperoleh dan menggunakan tenaga kerja untuk dan di sekolah dengan efisien, demi tercapainya tujuan sekolah adalah tujuan yang tertera sebagai tujuan institusional lembaga.
Zakia Daratjat mendefenisikan Administrasi personil adalah : “segala usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber-sumber personel secara efektif dan efisien untuk menunjang pendidikan yang telah ditetapkan (tujuan institusional)”.
Ari. H. Gunawan dalam bukukunya Administrasi Sekolah berpendapat bahwa Administrasi personil adalah : “ seluruh proses kegiatan yang dirancang dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu para pegawai disekolah, sehingga mereka dapat membantu/menunjang kegiatan-kegiatan sekolah (khususnya PBM) secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan”.
Administrasi personil sekolah yaitu segenap proses penataan personil di sekolah. Di dalam berlangsungnya kegiatan sekolah, maka unsur manusia merupakan unsur yang sangat penting. Karena kelancaran jalannya pelaksanaan program sekolah sangat ditentukan oleh manusia-manusia yang menjalankannya. Untuk kita kita akan perlu membahas lebih detail lagi mengenai personil sekolah ini, karena bagaimana pun lengkap dan modernnya fasilitas sekolah, metode dan dukungan masyarakat, akan tetapi jika personil sekolahnya kurang berpartisipasi maka akan sulitlah tercapainya tujuan pembelajaran.
Personil bisa juga disebut pegawai, personel maupun karyawan. Pegawai dalam suatu sekolah adalah semua manusia yang bergabung dalam kerjasama pada suatu sekolah untuk melaksanakan tugas-tugas dalam mencapai tujuan pendidikan. Meraka itu adalah dari mulai kepala sekolah sampai pesuruh sekolah ( seperti Office Boy dll).
2.2.   Prinsip-prinsip Administrasi Personel
Prinsip-prinsip tentu saja diangkat dari prinsip fundamental yang menggunakan pendekatan ilmiah dalam managemen. Sejauh ini sejumlah prinsip tersebut yang lebih banyak diilhami oleh prinsip manajemen pada umumnya, namun dengan anggapan bahwa dalam prakteknya dapat diterapkan dalam penyelenggaraan administrasi Guru. Dalam menuju tingkat produktivitas penyelenggaraan pendidikan, harus diadministrasikan dengan berpegang pada prinsip-prinsip berikut :
1.      Menerapkan kembali prosedur dan tehnik yang dilandasi oleh pengetahuan terorganisir.
2.      Mencapai keharmonisan tindakan kelompok, bukan sebaliknya.
3.      Mencapai suasana kerja sama manusia bukan individualisasi yang semrawut.
4.      Bekerja untuk memperoleh output semaksimal mungkin.
5.      Mengembangkan para bawahan semaksimal mungkin sesuai dengan segala kemampuan yang ada pada diri dan  kemakmuran persatuan mereka sendiri.
Kelima prinsip tersebut merupakan seperangkat pedoman yang dapat dipegang dalam setiap langkah penyelenggaraan administrasi guru agar usaha-usaha pendidikan itu mampu mencapai tingkat produktivitasnya semaksimal mungkin, yang pada gilirannya tujuan pembelajaran itu sendiri dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
2.3.     Ruang Lingkup Administrasi Personel
 Tujuan dari administrasi personal ialah mendayagunakan
tenaga kerja atau pegawai secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil
yang maksimal dan disertai pemeliharaan yang sebaik-baiknya hingga
timbul rasa bahagia dan sejahtera pada mereka. Adapun ruang lingkup administrasi personalia meliputi:
1) Perencanaan pegawai (personel planning)
2) Pengadaan pegawai (recruitment)
3) Pembiayaan atau pengembangan pegawai (personel development)
4) Promosi dan mutasi
5) Pemberhentian pegawai
6) Pensiun
7) Kesejahteraan pegawai
Dalam administrasi personel terdapat kegiatan-kegiatan yang meliputi:
1)      Penyiapan atau pengadaan pegawai
Seperti yang dilakukan pada administrasi peserta didik, maka kegiatannya diawali dengan penyiapan (pengadaan atau rekruitmen) pegawai sampai para pegawai itu eksit (pensiun, meninggal, pemberhentian).
2)      Penataan, penempatan atau pengangkatan pegawai atau personel
3)      Kenaikan pangkat, ujian dalam angka kredit bagi kenaikan jabatan
fungsional guru
4)      Pembinaan pegawai negeri sipil (PNS)
5)      Pengembangan personel
6)      Penilian pelaksanaan pekerjaan PNS

2.4.     Fungsi Administrasi Personel Pendidikan
Fungsi administrasi yang dapat diimplementasikan dalam kegiatan pendidikan yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan dalam konteks kegiatan lembaga pendidikan.
a.       Fungsi perencanaan
Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang ditentukan (Gafar dalam Sagala, 2008:47). Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapai, berapa lama, berapa orang yang diperlukan, dan berapa banyak biayanya.
b.      Fungsi pengorganisasian
Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam kerjasama pendidikan. Kegiatan pengorganisasian adalah untuk menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai prinsip pengorganisasian, salah satunya adalah terbaginya semua tugas dalam berbagai unsur organisasi secara proporsional.

c.       Fungsi penggerakan
Menggerakkan menurut Terry dalam Sagala (2008: 52) berarti merangsang anggota-anggota kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan  kemauan yang baik. Tugas menggerakan dilakukan oleh pemimpin. Oleh karena itu, kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat penting menggerakkan personel dalam melaksanakan program kerja sekolah.
d.      Fungsi pengkoordinasian
Pengkoordinasian mengandung makna menjaga agar tugas-tugas yang telah dibagi tidak dikerjakan menurut kehendak yang mengerjakan saja, tetapi menurut aturan sehingga sesuai dengan pencapaian tujuan.
e.       Fungsi pengarahan
Nawawi dalam Sagala (2008: 58) mengemukakan bahwa pengarahan adalah memelihara, menjaga dan memajukan organisasi melalui setiap personal, baik secara struktural maupun fungsional, agar setiap kegiatannya tidak terlepas dari usaha mencapai tujuan. Pengarahan dilakukan agar kegiatan yang dilakukan bersama tetap melalui jalur yang ditetapkan dan tidak terjadi penyimpangan yang dapat menimbulkan terjadinya pemborosan.
f.       Fungsi pengawasan
Pengawasan dapat diartikan sebagai salah satu kegiatan untuk mengetahui realisasi perilaku personal dalam organisasi pendidikan dan apakah tingkat pencapaian tujuan pendidikan sesuai dengan yang dikehendaki, kemudian dari hasil pengawasan tersebut apakah dilakukan perbaikan. Pengawasan meliputi pemeriksaan apakah semua berjalan sesuai rencana yang dibuat, instruksi yang dikeluarkan, dan prinsip-prinsip yang ditetapkan.
2.5 Pengertian Adminstrasi Keuangan Sekolah
Pengertian dari administrasi keuangan sekolah adalah langkah pengolahan keuangan sekolah yang dimulai dari penerimaan hingga bagaimana keuangan yang digunakan dipertanggungjawabkan secara obyektif dan sistematis.
Langkah tersebut sangat penting untuk diperhatikan, sebab pembiayaan merupakan sarana vital yang akan mempengaruhi keberlangsungan proses pendidikan di suatu sekolah. Sedangkan menurut Mulyono, MA, administrasi keuangan sekolah adalah keseluruhan proses kegiatan yang mencakup perencanaan dan pelaksanaan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, serta adanya pembinaan secara berkelanjutan terhadap biaya operasional sekolah, agar aktivitas pendidikan dapat berjalan lebih efektif dan efisien sehingga membantu dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Jadi, administrasi keuangan sekolah adalah suatu analisis terhadap sumber-sumber pendapatan (revenue) dan penggunaan dana untuk membiayai (expenditure) pengelolaan pendidikan secara efektif dan efisien agar tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai.
2.6 Prinsip-prinsip Dalam Pengelolaan Administrasi Keuangan Sekolah
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh manajemen keuangan sekolah yang berdasarkan Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48, bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.
Selain itu, prinsip efektivitas juga perlu untuk mendapat penekanan. Berikut ini akan kami ulas prinsip-prinsip tersebut satu-persatu.
1. Prinsip Transparansi
Transparan bisa diartikan sebagai keterbukaan. Dalam manajemen keuangan sekolah, prinsip transparan dapat diartikan adanya keterbukaan mengenai sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan anggaran, dan pertanggungjawabannya pun harus jelas sehingga semua pihak yang berkepentingan di sekolah dapat dengan mudah untuk mengetahuinya.
Dengan prinsip keuangan yang transparan, maka dapat meningkatkan dukungan dan kepercayaan masyarakat, orangtua siswa, dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program yang menunjang pendidikan di sekolah.
Salah satu informasi keuangan yang dapat diketahui dengan bebas oleh semua warga sekolah dan orangtua siswa misalnya Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) yang bisa ditempel pada papan pengumuman di ruang guru atau di depan ruang tata usaha sehingga siapapun yang memerlukan informasi tersebut bisa mendapatkannya dengan mudah.

2. Prinsip Akuntabilitas
Di dalam manajemen keuangan sekolah, prinsip akuntabilitas berarti penggunaan dana sekolah yang tersedia sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pembelanjaan dana dilakukan oleh pihak sekolah secara bertanggung jawab dan harus berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan serta peraturan yang berlaku. Pertanggungjawaban yang dilakukan tertuju pada masyarakat, orangtua siswa, dan pemerintah.
Terdapat 3 pilar utama dalam membangun akuntabilitas yang baik, antara lain:
·         Adanya transparansi para penyelenggara pendidikan, terbuka dalam menerima masukan dan mengikutsertakan berbagai komponen dalam pengelolaan sekolah.
·         Adanya standar kinerja yang jelas di setiap institusi pendidikan yang bisa menjadi tolak ukur dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan wewenang dengan penuh rasa tanggung jawab.
·         Adanya partisipasi dari semua pihak untuk saling menciptakan suasana yang kondusif agar pelayanan sekolah kepada masyarakat sesuai dengan prosedur, mudah, cepat, dan murah.
3. Prinsip Efektivitas
Garner (2004) membuat definisi yang lebih mendalam tentang efektivitas, karena efektivitas sebenarnya tidak berhenti hanya sampai tujuan yang telah tercapai, namun harus bersifat kualitatif hasil yang terkait dengan pencapaian visi dari suatu lembaga. Penekanan efektivitas lebih kepada kualitatif outcomes.
Prinsip efektivitas bisa dikatakan telah dipenuhi oleh manajemen keuangan apabila kegiatan yang dilakukan dapat mengelola keuangan guna membiayai aktivitas dalam rangka pencapaian tujuan lembaga yang bersangkutan, dan hasil dari kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan.



4. Prinsip Efisiensi
Efisiensi di sini berkaitan dengan kuantitas hasil dari suatu kegiatan. Seperti yang dikatakan oleh Garner (2004), efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (output), atau keseimbangan antara sumber daya dan hasil yang dicapai.
Sumber daya yang dimaksud mencakup tenaga, pikiran, waktu, dan biaya. Keseimbangan tersebut harus dilihat melalui dua sudut pandang, antara lain:
·       Dilihat dari Segi Penggunaan Waktu, Tenaga, dan Biaya. Kegiatan bisa disebut efisien bila penggunaan waktu, tenaga, dan biaya yang seminim mungkin mampu mencapai hasil yang diinginkan.
·       Dilihat dari Segi Hasil. Suatu kegiatan bisa disebut efisien apabila penggunaan waktu, tenaga, dan biaya tertentu mampu memberikan hasil sebanyak-banyaknya baik secara kuantitas maupun kualitas.




















BAB III
PENUTUP dan Kesimpulan


Administrasi personil sekolah yaitu segenap proses penataan personil di sekolah. Di dalam berlangsungnya kegiatan sekolah, maka unsur manusia merupakan unsur yang sangat penting. Karena kelancaran jalannya pelaksanaan program sekolah sangat ditentukan oleh manusia-manusia yang menjalankannya. Untuk kita kita akan perlu membahas lebih detail lagi mengenai personil sekolah ini, karena bagaimana pun lengkap dan modernnya fasilitas sekolah, metode dan dukungan masyarakat, akan tetapi jika personil sekolahnya kurang berpartisipasi maka akan sulitlah tercapainya tujuan pembelajaran.
Personil bisa juga disebut pegawai, personel maupun karyawan. Pegawai dalam suatu sekolah adalah semua manusia yang bergabung dalam kerjasama pada suatu sekolah untuk melaksanakan tugas-tugas dalam mencapai tujuan pendidikan. Meraka itu adalah dari mulai kepala sekolah sampai pesuruh sekolah ( seperti Office Boy dll).
Pengertian dari administrasi keuangan sekolah adalah langkah pengolahan keuangan sekolah yang dimulai dari penerimaan hingga bagaimana keuangan yang digunakan dipertanggungjawabkan secara obyektif dan sistematis.
Sedangkan menurut Mulyono, MA, administrasi keuangan sekolah adalah keseluruhan proses kegiatan yang mencakup perencanaan dan pelaksanaan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, serta adanya pembinaan secara berkelanjutan terhadap biaya operasional sekolah, agar aktivitas pendidikan dapat berjalan lebih efektif dan efisien sehingga membantu dalam pencapaian tujuan pendidikan.







DAFTAR PUSTAKA


http://makalahnih.blogspot.co.id/2014/10/makalah-administrasi-personel-sekolah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar