Makalah Musik Tradisional

Berikut ini adalah contoh dari makalah tradisional. selamat membaca semoga artikel ini dapat bermanfaat. kalau ingin mengcopy silahkan.

Contoh Makalah Musik Tradisional



BAB I
PENDAHULUAN

2.1.      Latar Belakang
Musik yang telah lama hidup dan berkembang di Negara Indonesia yang tercinta ini, diciptakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan memiliki nsifat turun-temurun secara tradisional dari generasi yang satu kegenerasi berikutnya. Dari proses pewarisan yang turun temurun inilah musik jenis ini hidup dan berkembang sampai saat ini. Musik-musik ini sering disebut dengan istilah musik tradisioal yang tersebar di seluruh Indonesia. Karena musik tradisional yang ada di Indonesia merupakan hasil karya cipta setiap suku bangsa (Batak, Dayak, Mentawai, Papua, Riau, Sunda, Jawa, Bali, dan sebagainya) yang hidup di bumi ini. Maka banyaknya jenis musik yang ada di tentukan oleh jumlah suku bangsa Indonesia yang cukup banyak.
1.2.       Rumusan Masalah
2.    Apa Ciri-ciri Umum Musik Tradisional ?
3.    Apa Saja Alat Atau Istrumen Musik Tradisional ?
4.    Apa saja jenis alat musik Tradisional ?
5.    Apa fungsi dari musik tradisional ?
6.    Apa Unsur-unsur dan Elemen Musik Tradisional ?

1.3.      Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.    Untuk Mengetahui Pengertian Musik Tradisional ?
2.    Untuk Mengetahui Ciri-ciri Umum Musik Tradisional ?
3.    Untuk Mengetahui Alat Atau Istrumen Musik Tradisional ?
4.    Untuk Mengetahui Jenis Alat Musik Tradisional ?
5.    Untuk Mengetahui Fungsi dari Musik Tradisional ?
6.    Untuk Mengetahui Unsur-unsur dan Elemen Musik Tradisional ?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.      Pengertian Musik Tradisional
Sebelum masuk pada pengertian musik tradisional, mari kita ulas dulu asal usul kata musik tradisional. Musik bisa didefinisikan sebagai sebuah cetusan pikiran atau ekspresi yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi.
Asal kata musik berasal dari bahasa Yunani yaitu mousike yang diambil dari nama dewa dalam mitologi Yunani kuno yaitu Mousa yakni yang memimpin seni dan ilmu (Ensiklopedi National Indonesia, 1990 : 413).
Seni Musik Tradisional adalah salah satu macam dari seni musik yang secara turun temurun dan melekat sebagai sarana hiburan di kalangan masyarakat tertentu. Ketika berbicara tentang seni musik tradisional maka kita tidak hanya berbicara tentang musik tradisional Indonesia, karena setiap daerah di suatu negara memiliki ciri khas atau musik tradisional masing-masing yang berkembang karena pengaruh kehidupan di masa lalu atau lain sebagainya.
Pada umumnya, seni musik tradisional disusun atau dibuat berdasarkan gaya, tradisi serta bahasa yang sesuai dengan daerahnya. Untuk itu tidak sulit mengenali dari mana sebuah seni musik tradisional berasal. Misalkan ketika kita mendengar lantunan musik ‘Bubuy Bulan’ maka secara naluriah kita bisa mengenali bahwa musik tersebut berasal dari tanah sunda karena dilantukan dengan bahasa sunda, serta memiliki ciri khas sunda yang sangat kental.
Dari uraian diatas Maka dapat dijelaskan bahwa musik tradisional ialah musik masyarakat yang diwariskan secara turun – temurun dan berkelanjutan dalam masyarakat suatu daerah.
2.2.       Ciri-ciri Umum Musik Tradisional
Tentunya terdapat perbedaan antara seni musik tradisional dengan jenis seni musik yang lainnya. Berikut adalah ciri khas dari Seni musik tradisional :
1.         Dipelajari Secara Lisan
Mengingat musik tradisional merupakan bagian dari kebudayaan, maka musik ini sifatnya diwarsikan secara turun-temurun, dimana proses pewarisan musik tradisi tersebut biasanya dilakukan secara lisan.
2.         Tidak memiliki notasi
Proses pembelajaran musik tradisional yang berlangsung secara lisan membuat partitur atau naskah musik menjadi suatu hal yang dianggap tidak terlalu penting.
3.         Bersifat informal
Musik tradisional secara umum digunakan sebagai suatu bentuk ekspresi masyarakat.
4.         Pemainnya tidak terspesialisasi
Sistem yang berkembang pada proses belajar instrumen musik daerah biasanya bersifat generalisasi.
5.         Syair lagu berbahasa daerah
Selain syair dengan menggunakan bahasa daerah, musik tradisional juga akan menggunakan alunan melodi dan irama yang menunjukkan ciri khas kedaerahan.
6.         Lebih melibatkan alat musik daerah
Umumnya, permainan musik dalam lagu-lagu daerah di Indonesia dibawakan dengan alat-alat musik khas dari daerah itu sendiri. Contoh, lagu-lagu Suku Karo dari Sumatera Utara umumnya diiringi oleh alat musik khas Karo, yaitu gendang lima sendalinen.
7.         Merupakan bagian dari budaya masyarakat
Musik tradisional merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang berkembang di dalam kehidupan masyarakat.

2.3.      Alat Atau Istrumen Musik Tradisional
Ada banyak jenis penggolongan alat musik, salah satunya adalah penggolongan berdasarkan sumber bunyinya. Apa sajakah jenis alat musik berdasarkan sumber bunyinya? Mari kita lihat satu-satu.
1.       Idiophone
Jenis pertama adalah idiophone. Alat musik jenis ini menggunakan getaran pada badan alat musik itu sendiri sebagai sumber bunyi.
2.      Membranophone
Jenis selanjutnya adalah membranophone. Yang ini juga sudah jelas bahwa sumber bunyinya berupa membran. Alat musik jenis ini menggunakan lapisan tipis yang dibentangkan secara kuat di salah satu sisinya.
3.      Chordophone
Jenis yang berikutnya disebut chordophone yaitu alat musik yang termasuk golongan chordophone memiliki sumber bunyi berupa dawai.
4.      Aerophone
Aerophone adalah jenis alat musik lainnya yang menggunakan sumber bunyi berupa udara. Alat musik jenis ini memiliki bagian yang berisi udara.
5.      Electrophone
Jenis terakhir adalah electrophone. Jenis ini baru muncul belakangan seiring munculnya alat musik eletrik
2.4.      Jenis Alat Musik Tradisional
1.         Angklung (dari Jawa Barat)
Cara memainkan angklung: dengan cara diyoyang atau digetarkan sehingga menghasilkan nada tertentu.
2.        Gamelan Jawa (dari Jawa Tengah)
Cara memainkan Gamelan Jawa: hanya dengan cara dipukul.
3.         Kolintang (dari daerah Minahasa/Sulewesi Utara)
Minimal harus dimainkan 6 orang dengan fungsi masing masing, misalnya: memegang gitar, melodi, ukelele, bas dan banjo. Cara memainkan kolintang dengan cara dipukul.
4.         Kecapi (dari Sulawesi Barat)
Asalnya dari Sulawesi Barat (Sulbar), alat musik tradisional ini berjenis bunyi Kordofon. Memiliki senar bak gitar, cara memainkan Kecapi dengan dipetik.
5.       Gendang (dari Jawa) 
Gendang terbuat dari kulit Binatang yang di regangkan pada kayu berupa taung sebagai kotak Resonansi( Untuk Mendapatkan efek gaung ). Cara memainkan kendang dengan cara dipukul.
6.    Sasando
Sasando adalah sebuah alat musik tradisional asal pulau Timor, NTT. Sasando adalah alat musik berdawai yang memiliki keunikan dalam bentuk dan suaranya. Salah satu jenis kekayaan bangsa yang memiliki nilai seni tinggi. Asal tepat dari alat musik ini adalah dari sebuah pulau bernama pulau Rote. Cara memainkannya dengan cara dipetik.
7.    Djembe Dari Bali
Djembe (baca JEM BE dengan E seperti ENAK), merupakan alat musik perkusi asal Afrika Barat dan dipukul menggunakan tangan kosong (seperti conga). Djembe berukuran macam2, dari 5" sampai 18" (diameter kulitnya). Bentuk djembe yang seperti cawan membuat djembe memiliki suara bas yang bulat. Pemain djembe yang berpengalaman bisa membuat bermacam2 nada (tinggi/rendah).
8.    Serune Kalee (Serunai) (dari Aceh)
Serune Kalee merupakan isntrumen tradisional Aceh yang telah lama berkembang dan dihayati oleh masyarakat Aceh. Musik ini populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh Barat. Biasanya alat musik ini dimainkan bersamaan dengan Rapai dan Gendrang pada acara-acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan. Bahan dasar Serune Kalee ini berupa kayu, kuningan dan tembaga. Bentuk menyerupai seruling bambu. Warna dasarnya hitam yang fungsi sebagai pemanis atau penghias musik tradisional Aceh.
9.        Tifa Dari Maluku
Alat musik tradisional Tifa termasuk jenis alat musik pukul. Tifa terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangkan isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit rusa yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah.

2.5.       Fungsi dari musik tradisional
Pada dasarnya musik daerah berguna untuk mendukung kebudayaan di daerahnya masing-masing, terbukti banyaknya musik daerah dipergunakan oleh daerah setempat  untuk mengiringi upacara adat,  tari-tarian, dan upacara lain yang berhubungan dengan kebudayaan setempat.
Bagi masyarakat, kehadiran seni musik memiliki bermacam-macam fungsi social, diantaranya sebagai berikut :
1.         Media Rekreasi atau Hiburan  
Sebuah pagelaran musik ternyata mampu menciptakan kondisi tertentu yang bersifat penyegaran dan pembaruan kondisi yang telah ada. Dalam hal ini, musik memasuki psikologi kegembiraan massa sehingga mampu menghilagkan perasaan jenuh dan bosan terkurung dalam kerutinan kehidupan. Melalui syair dan iringan musik, kita dapat menikmati keindahannya.
2.         Media Komunikasi  
Selain menggunakan bahasa verbal atau visual, jalinan komunikasi antaretnis, bahkan antarnegara bisa dilakukan dengan seni musik. Saat ini terdapat fenomena baru dalam mempertemukan karya pemusik tradisional dengan pemusik modern yang disebut dengan kolaborasi. Melaliu bahasa musik, syair lagu serta alunan musik, pesan-pesan tertentu dapat disampaikan dengan lebih indah. 
3.         Media Pendidikan  
Diantara tujuan pendidikan adalah membentuk manusia berbudi pekerti luhur. Secara filosofis titik tekannya adalah obyek nilai dan moral pada diri anak tersebut. Seni dapat dimanfaatkan untuk membimbing dan mendidik mental serta tingkah laku seseorng agar berubah menjadi kondisi yang lebih baik, antara lain memperhalus perasaan, bersikap santun, berprilaku lemah lembut, bermoral mulia, dan berbudi pekerti luhur. 
4.         Media Ritual
Musik (vocal) memainkan peranan penting alam kegiatan beribadah atau kegiatan keagamaan, seperti pemujaan kepada kepada sang Pencipta seperti yang dilakukan di Pura, Gereja, atau Masjid. Dalam agama islam, lagu-lagu pujian banyak diiringi dengan pukulan rebana, sedangkan di Gereja didiringi dengan piano, gitar atau alat msik lainnya.
5.         Sarana Ekspresi Diri
Bagi para seniman (baik pencipta lagu maupun pemain musik), musik adalah media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.
6.         Pengiring Tarian
Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi olehmusik daerahnya sendiri. Selain musik daerah, musik- musik pop dan dangdut juga dipakai untuk mengiringi tarian- tarian modern, seperti dansa, poco- poco, dan sebagainya.
7.         Sarana Ekonomi
Bagi para musisi dan artis professional, musik tidak hanya sekadar berfungsi sebagai media ekspresi dan aktualisasi diri. Musik juga merupakan sumber penghasilan.

2.6.       Unsur-Unsur Dan Elemen Musik Tradisional
Unsur-unsur musik adalah bagian-bagian dalam musik yang merupakan suatu kesatuan guna membuat penciptaan lagu atau komposisi (karya) musik. Sebuah karya musik / komposisi musik dalam proses pembuatannya tidak mungkin lepas dari unsur – unsur musik tersebut. Berikut ini adalah unsur-unsur musik yang terdapat dalam musik tradisional :
1.         Unsur-unsur Pokok Pada Musik Tradisional
Unsur-unsur musik adalah bagian-bagian dalam musik yang merupakan suatu kesatuan guna membuat penciptaan lagu atau komposisi (karya) musik. Sebuah karya musik / komposisi musik dalam proses pembuatannya tidak mungkin lepas dari unsur – unsur musik tersebut. Berikut ini adalah unsur-unsur musik yang terdapat dalam musik tradisional :
a.    Nada / Bunyi
Nada atau tangga nada dalam istilah jawanya disebut laras. Tangga nada/laras jawa menggunakan tangga nada pentatonis (lima nada), yaitu laras pelog (ji, mi, pat, mo, tu,) dan laras slendro (ji, ro, lu, mo, nem).
b.   Irama
Irama adalah ketukan yang teratur. Dalam gamelan jawa ada beberapa tingkatan irama, seperti lancer, tanggung, dadi, wiled, dan rangkep. Sama halnya dengan irama musik modern, ada pop, rock, slow rock, pop ballad, dan sebagainya.
c.    Melodi
Melodi adalah rangkaian nada yang disusun sedemikian rupa sehingga enak didengar.  Contoh melodi sederhana:  1 3 1 3 4 5 5 . 7 1 7 1 7 5 . 0
d.   Harmoni
Harmoni adalah elemen musik yang didasarkan atas penggabungan nada-nada menurut aturan-aturan tertentu dalam hubungan secara vertikal. Bila harmoniya terdiri atas tiga nada atau lebih, maka disebut akord. Misalkan akord C = do, mi, sol. Akord G= sol, si, re.
e.    Tekstur
Tekstur adalah  istilah yang mengacu pada jalinan bunyi atau nada. Banyaknya tekstur musik merupakan gabungan hasil gabungan dari irama, melodi, harmoni, dan komposisi.
2.         Unsur-unsur Ekspresi / Pendukung Pada Musik Tradisional
a.      Dinamika
Dinamika merupakan keras-lembutnya lagu yang dinyanyikan. Sebuah lagu ada kalanya dinyanyikan dengan lembut, ada pula yang dinyanyikan dengan keras, menyesuaikan dengan isi lagu yang disampaikan penyanyi. Istilah jenis-jenis dinamika pada musik non tradisional:
Ø  Sangat Keras                 =          Fortissimo       (ff)
Ø  Keras                             =          Forte    (f)
Ø  Sedang                          =          Mezzoforte      (mf)
Ø  Lembut                         =          Piano   (p)
Ø  Lebih Lembut               =          Pianissimo       (pp)
b.      Tempo
Tempo diartikan cepat lambatnya lagu yang dinyanyikan. Dahulu, pada partitur lagu tradisional daerah tidak dicantumkan tanda temponya. Namun setelah masuknya musik mancanegara, ada beberapa istilah dalam tempo lagu seperti largo=lambat, moderato=sedang, allegro=cepat, dan sebagainya.
c.       Gaya atau style
       Animato : riang gembira
       A capella : tanpa iringan alat musik
       Dolce : manis
       Espresivo : ekspresif
       Marcia : mars atau lagu berbaris
       Staccato : pendek tersentak sentak
       Subito : seketika















BAB III
PENUTUP

3.1.      Kesimpulan
Musik tradisional adalah musik yang berkembang di daerah sekitar musik itu berasal.  Musik tradisional disebut juga musik daerah, yaitu merupakan jenis musik yang muncul atau lahir dari budaya daerah secara turun-menurun. Musik tradisional sangat banyak fungsinya dalam kehidupan sehari-hari baik dalam segi individual, sosial, pendidika, agama dan lain sebagainya. Alat Musik Tradisional ini merupakan suatu cirikhas sebuah bangsa, maka menjaga, memelihara dan melestarikan budaya dengan alat alat musik tradisional merupakan kewajiban dari setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa. Alat Musik tradisional juga dapat di kolaborasikan dengan musik moderen yang tidak kala menarik untuk di saksikan.

3.2.       Saran
Alat Musik Tradisional jangan pernah di tinggalkan karena musik tradisional adalah warisan nenek moyang suatu bangsa yang di turunkan secara turun temurun. Sebagai generasi muda penerus bangsa, kita memiliki kewajiban dalam melestarikan budaya serta mempelajari budaya, terutama budaya Indonesia sendiri, sehingga budaya atau tradisi yang berasal dari Indonesia tidak hilang bersama dengan berkembangnya zaman.








Daftar Pustaka

Wikipedia. 2013. Karinding. http://su.wikipedia.org/wiki. 10 November 2013.

Safarina, Fauziah. 2013. Budaya Alat Musik Tradisional.


http://lianaapril.blogspot.co.id/2015/04/seni-musik.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar