Logo Ponpes Se Kecamatan Kopo









Makalah Sumber Daya Usaha Produksi Kosmetik Berbahan Nabati

Berikut ini adalah contoh Sumber Daya Usaha Produksi Kosmetik berbahan nabati merupakan salah tugas mata pelajaran Prakarya untuk tingkat MA dan SMA Kelas XI

Contohnya makalah sebagai berikut :





KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul                               “ SUMBER DAYA USAHA KOSMETIK BERBAHAN NABATI “
Makalah  ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan Makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki Makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Serang, 20 April 2018

Penulis







SUMBER DAYA USAHA PRODUKSI KOSMETIK 
BERBAHAN NABATI

1.      Produk Kosmetik
     Kecantikan adalah salah satu anugerah Tuhan yang tidak ternilai, kita sebagai makhluk yang diberi kehidupan dengan  tubuh yang utuh dan lengkap, cantik dan sehat patut bersyukur  dengan meningkatkan ibadah kita dan selalu menjaga, merawat, dan memeliharanya. Salah satu cara menjaga, merawat dan memelihara kecantikan adalah dengan menggunakan produk kosmetik. Di zaman yang serba instan, orang tentu ingin segala sesuatu secara praktis, termasuk salah satunya pada saat berbelanja kosmetik. Oleh sebab itu memulai usaha produk kosmetik dengan bahan baku nabati/hewani merupakan salah satu peluang usaha yang potensial.
2.        Pengertian Produk Kosmetik
     Kosmetik sudah dikenal orang sejak zaman dahulu kala. Di Mesir, 3000 tahun Sebelum Masehi telah digunakan berbagai bahan alami untuk kosmetik, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Pengetahuan kosmetik tersebut kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia melalui jalur komunikasi yang terjadi dalam kegiatan perdagangan, agama, budaya politik dan militer. Di Indonesia sendiri sejarah tentang kosmetologi telah dimulai jauh sebelum zaman penjajahan Belanda. Kosmetik dewasa ini sudah menjadi kebutuhan primer bagi hampir seluruh wanita dan sebagian pria.
3.      Aneka Jenis Produk Kosmetik
     Menurut Food, Drug and Cosmetic Act (FD & C Act)penggunaan kosmetik lebih ditujukan untuk membersihkan, meningkatkan kecantikan atau meningkatkan daya tarik dan mengubah penampilan bukan untuk menangani penyakit kulit. Berdasarkan batasan di atas, yang termasuk kosmetik adalah pelembab kulit, masker, lulur, parfum, lipstick, cat kuku, makeup mata dan muka, shampo, cat rambut, sediaan cairan pengkriting, pasta gigi dan deodoran. The FD & C Act mengelompokkan obat, kosmetik atau kombinasi kosmetik dan obat.
Produk kosmetik diperlukan tidak hanya oleh kaum wanita tetapi juga oleh kaum pria sejak lahir sampai akhir hayat. Penggolongan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI berdasarkan kegunaan dan lokalisasi pemakaian pada tubuh, kosmetika digolongkan menjadi 13 golongan.
  1. Preparat untuk bayi; minyak bayi, bedak bayi, dan lain-lain.
  2. Preparat untuk mandi; minyak mandi, bath capsules, dan lain-lain.
  3. Preparat untuk mata; maskara, eye shadow, dan lainlain.
  4. Preparat wangi-wangian; parfum, toilet water dan lainlain.
  5. Preparat untuk rambut; cat rambut, hairspray, pengeriting rambut dan lain-lain.
  6. Preparat pewarna rambut; cat rambut, hairbleach, dan lain-lain.
  7. Preparat make up(kecuali mata); lipstik, rouge, bedak muka dan lain-lain.
  8. Preparat untuk kebersihan mulut; mouth washes, pasta gigi, breath freshener dan lain-lain.
Penggolongan kosmetik berdasarkan kegunaannya yaitu :
  1. Higiene tubuh: sabun, shampo, cleansing.
  2. Rias: make up, hair color.
  3. Wangi-wangian: deodoran, parfum, after shave.
  4. Proteksi/pelindung: sunscreendan lain-lain.
4.        Kandungan dan Manfaat Bahan Nabati Sebagai Produk Kosmetik
Bahan nabati dan hewani memiliki kandungan dan manfaat/ khasiat masing-masing. Berikut ini uraian beberapa bahan nabati/hewani yang dapat dimanfaatkan untuk produk kosmetik.
  1. Pisang (Musa paradisiaca)
Pisang adalah tumbuhan berukuran besar dan berdaun lebar memanjang berasal dari suku Musaceae. Pisang memiliki buah yang muncul dalam bentuk tandan dan tersusun menjari yang disebut sisir. Hampir semua pisang mempunyai kulit berwarna kuning saat matang. Namun, ada pila pisang yan berwarna jingga, merah, hijau, ungu, bahkan hampir hitam. Pisang sangat baik dikonsumsi karena mengandung karbohidrat sebagai sumber energi serta kaya mineral, terutama kalium. Kandungan gizi yang terdapat dalam buah pisang matang adalah 99 kalori, 1,2 g protein, 0,2 g lemak, 0,2 g lemak, 25,8 mg karbohidrat, 0,7 g serat, 8 mg kalsium, 28 mg fosfor, 0,5 mg besi, 44 RE vitamin A, 0,08 mg vitamin B, 3 mg vitamin C, dan 72 g air.Berikut beberapa manfaat pisang untuk merawat kecantikan antara lain:
1)  melembabkan kulit
2)  menghilangkan bekas jerawat atau cacar
3)  menghaluskan tangan dan kaki
4)  menghaluskan kulit wajah
2.      Wortel (Solanum cycopursicum)
Wortel mengandung vitamin A, likopen, falcarinol. Berkhasiat untuk mencerahkan kulit, menghilangkan bercak/flek hitam, serta mencegah kanker.
3.      Alvokad (Persea americana)
Alvokad mengandung vitamin E, vitamin K, zat besi, sterolius, minyak. Berkhasiat sebagai pelembut dan pelembab alami untuk wajah, serta mengurangi penuaan dini.
4.      Papaya (Carica papaya)
Papaya termasuk salah satu buah yang mengandung vitamin C. Bahkan, kandungan vitamin C-nya lebih banyak dari pada kandungan vitamin C pada buah apel, yaitu 48 x lipatnya. Papaya berfungsi sebagai detoksifikasi yang bisa meremajakan kulit wajah dari dalam, juga mampu mengangkat sel-sel kulit mati dan mencegah kerut di wajah. Pepaya mengandung papain, berkhasiat mengurangi peradangan, menghilangkan bekas jerawat, dan memutihkan kulit.
5.      Lidah Buaya (Aloe vera)
Lidah buaya mengandung eksudat,aloe emoedyn, glikoida, vitamin dan mineral, berkhasiat untuk mencerahkan kulit, mengurangi bekas jerawat dan luka, melawan ketombe, mendinginkan kulit kepala, mencegah kerontokan rambut.
5. Teknik Proses Produksi Kosmetik
1.      Destilasi/penyulingan
Destilasi adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan kecepatan/kemudahan menguap/volatilitas bahan atau teknik pemisahan kimia berdasarkan perbedaan titik didih. Teknik ini biasanya digunakan untuk menghasilkan zat yang mudah menguap. Contoh produk kosmetik parfum.
2.      Pembuatan Bahan Nabati Menjadi Masker
Bengkuang
Istilah masker wajah tidak asing bagi kita. Sering sekali istilah masker wajah kita dengar dan lihat melalui iklan, cetak, radio, dan TV. Masker wajah banyak digunakan untuk memperhalus dan memperindah wajah, karena banyak dari kita terkdang mengalami masalah dengan kulit wajah baik itu berminyak, jerawat, dan kusam.Sebagian besar kita menggunakan masker wajah untuk hal-hal berikut.
1.      Membersihkan dan memperbaiki pori-pori kulit
2.      Membersihkan kotoran dan minyak pada lapisan kulit yang lebih dalam, serta mengangkat sel-sel kulit mati
3.      Mengurangi iritasi kulit
4.      Menimbulkan perasaan sejuk dan nyaman pada kulit
5.      Menghaluskan lapisan luar kulit
6.      Sebagai pelembap dan penyegar kulit
Bahan Pembuatan Masker Bengkuang
Salah satu bahan nabati yang dapat digunakan untuk membuat produk kosmetik adalah bengkuang. Bengkuang adalah umbi berwarna putih dengan bentuk seperti gasing, merupakan tanaman yang berasal dari daerah tropis Amerika dan termasuk suku Fabaceaatau polong-polongan. Selain bisa digunakan debagai bahan kudapan, bengkuang juga bermanfaat bagi kecantikan khususnya kulit. Bengkuang dikenal bisa membersihkan dan memutihkan kulit dan menghilangkan bintik-bintik hitam pada wajah. Buah ini sangat baik bagi kulit karena mengandung vitamin B1, vitamin C, pachyrhizon, fosfor, dan kalium.
Alat- Alat yang Digunakan dalam Pembuatan Masker Bengkuang
Alat-alat yang digunakan pada pembuat masker bengkuang antara lain seperti berikut.
1.      Pisau, berfungsi untuk mengupas dan memotong buah bengkuang.
2.      Parutan, berfungsi untuk menghancurkan bengkuang agar mudah terekstrak.
3.      Saringan, berfungsi untuk menyaring atau memisahkan sari/ ekstrak dengan ampas bengkuang.
4.      Baskom, berfungsi untuk menampung ekstrak hasil penyaringan.
5.      Gelas ukur, berfungsi untuk mengendapkan pati yang ada pada ekstrak/sari bengkuang.
6.      Alat pengering, berfungsi untuk mengeringkan pati.
Hal- hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan alat pada pembuatan maskerbengkuang antara lain :
1.      kebersihan alat yang digunakan
2.      alat yang digunakan tidak bereaksi dengan bahan baku
3.      higienisitas alat dan bahan
Proses Pembuatan Masker Bengkuang
Pembuatan masker adalah contoh dari tahapan pembuatan produk kosmetik. Adapun yang harus diperhatikan adalah tahapan/proses pembuatan dalam membuat karya pengolahan agar dapat dihasilkan karya pengolahan yang sesuai kegunaan, nyaman digunakan, tepat dalam pengolahan, memiliki nilai estetis dalam penyajian maupun kemasan, aman bagi kehidupan manusia.
Langkah kerja pembuatan masker bengkuang adalah sebagai berikut.
1.      Persiapan alat dan bahan
2.      Pencucian dan pengupasan
–  Bengkuang dicuci sampai bersih dengan air mengalir
–  Kemudian, kupas kulitnya
1.      Pemarutan
–  Bengkuang yang telah dikupas, kemudian diparut hingga halus.
2.      Penyaringan
–  Bengkuang yang telah diparut dicampurkan dengan air sampai filtratnya terekstrak semua.
–  Disaring dengan menggunakan saringan.
3.      Pengendapan
–  Hasil saringan diendapkan selama ± 1 jam.
4.      Pengeringan pati
–  Endapan yang telah terbentuk dikeringkan menggunakan sinar matahari.
5.      Pengemasan
–  Hasil pengeringan dikemas menggunakan kantong kertas atau bisa mengggunakan kantong plastik.
6. Keselamatan Kesehatan Kerja pada Proses Pembuatan Masker Bengkuang
Hal- hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
  1. Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja.
  2. Memakai pakaian kerja/celemek
  3. Menggunakan penutup kepala.
  4. Memakai sepatu yang tidak terbuka dan dalam keadaan bersih.
  5. Setelah selesai menggunakan alat, bersihkan dan kembalikan ke tempat semula dengan rapi dan bersih.
7.  Penyajian dan Kemasan Produk Kosmetik
Pada akhirnya, setiap produk kosmetik harus diberi kemasan. Kemasan di sini selain berfungsi sebagai wadah dan pelindung juga sebagai daya tarik. Umumnya, produk kosmetik dikemas dengan bahan kaca,  plastik,  aluminium,  dan  bagian  luarnya  dimodifikasi dengan bahan alami seperti kelobot jagung. Bentuknya pun beraneka ragam, bisa disesuaikan dengan bahan bakunya seperti parfum mawar bentuknya pun mawar.

  1. Perawatan Produk Kosmetik
Produk kosmetik ataumake-upmemang mempunyai umur kadaluarsa. Tetapi, jika kita tidak benar menyimpannya, maka kosmetik bisa rusak yang ditandai dengan berubah warna atau berbau, padahal belum seharusnya belum kedaluwarsa. Beberapa hal yang harus kamu perhatikan dalam hal ini antara lain seperti berikut.
1.      Tutup rapat kemasan setelah selesai menggunakannya dan letakkan pada tempat yang sejuk. Kemasan yang terbuka walaupun hanya sedikit dapat membuat udara masuk dan bakteri yang ada di dalamnya berkembang biak dan menyebabkan kerusakkan pada kosmetik.
2.      Gunakan kuas atau spons saat menggunakan kosmetik
3.      Bersihkan wajah dan pastikan wajah dalam keadaan kering saat akan merias wajah. Air atau keringat dapat memicu jamur jika menempel pada produk kosmetik.
4.      Pastikan tangan dalam keadaan bersih dan kering jika harus menyentuh produk kosmetik.
8. Wirausaha Produk Kosmetik
1.      Promosi Perencanaan Produk Kosmetik
Pemasaran tidak hanya berhubungan dengan produk, harga produk, dan pendistribusian produk, tetapi berkait pula dengan mengomunikasikan produk ini kepada konsumen agar produk dikenal dan pada akhirnya dibeli. Untuk mengomunikasikan produk ini perlu disusun strategi yang disebut dengan strategi promosi, yang terdiri atas empat komponen utama yaitu periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan penjualan tatap muka.
2.      Periklanan (advertising)
Periklanan merupakan sebuah bentuk komunikasi non personal yang harus diberikan imbalan/pembayaran kepada sebuah organisasi atau dengan menggunakan media massa. Adapun media yang biasa digunakan adalah Televisi, Surat kabar, majalah, internet, dan lain lain.


3.      Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek untuk meningkatkan penjualan suatu produk atau njasa dimana diharapkan pembelian dilakukan sekarang juga. Wujud nyata kegiatan promosi penjualan misalnya obral, pemberian kupon, dan pemberian contoh produk.
4.      Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)
Penjualan tatap muka merupakan sebuah proses dimana para pelanggan diberi in formasi dan mereka dipersuasi untuk membeli produk-produk melalui komunikasi secara personal dalam suatu situasi perekrutan.
5.      Publisitas atau Hubungan Masyarakat
Publisitas merupakan bentuk komunikasi nonpersonal dalam bentuk berita sehubungan dengan organisasi tertentu atau tentang produk-produknya yang ditransmisi melalui perantara media massa, dan publisitas tidak dipungut biaya sama sekali tetapi bukan juga cuma-cuma.
9. Langkah-Langkah Melakukan Wirausaha
Setiap orang boleh menentukan jenis usaha apa yang diambil. Tentu perlu perencanaan yang matang untuk merumuskan tahap demi tahap hal apa saja yang harus dilakukan, hal apa saja yang harus disiapkan dalam menjalankan usaha tersebut. Tahap awal diperlukan suatu perencanaan bisnis (bussines plan) yang akan dibuat. Perencanaan bisnis berisi tahapan yang harus dilakukan dalam menjalankan suatu usaha. Dalam mempersiapkan pendirian usaha, seorang calon wirausaha tidak mungkin berhasil dengan baik tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu.
Beberapa hal yang harus dipersiapkan saat akan mendirikan usaha, yaitu mencakup hal-hal berikut.
  1. Nama perusahaan
  2. Lokasi perusahaan
  3. Jenis usaha
  4. Perizinan usaha
  5. Sumber daya manusia
  6. Aspek produksi
  7. Aspek pemasaran
Berikut adalah contoh perencanaan usaha sederhana untuk pengembangan usaha masker bengkuang yang merupakan produk kosmetik.
  1. Pemilihan Jenis Usaha
Hal pertama yang dilakukan sebelum menentukan jenis usaha adalah melakukan analisa SWOT. Pemilihan jenis usaha contohnya pembuatan masker bengkuang, analisa SWOT nya sebagai berikut:
1)  Strenght(kekuatan)
Bahan baku masker bengkuang mudah didapat, murah, proses pembuatannya mudah.
2)  Weakness(kelemahan)
Proses pembuatannya sangat tergantung pada cuaca. Memerlukan cuaca yang panas. Dapat juga menggunakan alat, seperti oven, akan tetapi biaya yang diperlukan relatif besar.
3)  Opportunity(kesempatan)
Seiring perkembangan zaman, penampilan menjadi tolak ukur utama dalam kehidupan. Manusia selalu berkeinginan untuk selalu tampil menarik dan cantik. Manfaat bahan alami yang terkandung pada bengkuang dapat membersihkan dan memutihkan kulit, sehingga banyak orang yang membutuhkannya.
4)  Threat(Ancaman)
Adanya pesaing, cuaca yang tidak mendukung menyebabkan produk berjamur.
2.      Nama Perusahaan
Setiap perusahaan harus memiliki nama, contohnya CV Jelita, dengan pendiri perusahaan terdiri atas 3 orang.
3.      Lokasi Perusahaan
Lokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat dengan bahan baku, tidak jauh dari lokasi rumah pengelola, dan tidak terlalu jauh dari jangkauan pasar yang akan dituju. Tahap awal bisa menggunakan salah satu ruangan di rumah atau menyewa rumah di sekitar tempat tinggal.
4.      Perijinan Usaha
Izin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP dari kantor pajak, akte notaris dari kantor notaris, SIUP/TDP dari Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten, dan izin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten.
5.      Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) yang dipersiapkan terdiri atas 3 orang pendiri, yang mempunyai tugas masing-masing sebagai :
1)  penanggung jawab produksi
2)  penanggungjawab pemasaran
3)  penanggung jawab administrasi dan keuangan
Seiring dengan perkembangan perusahaan, SDM yang dibutuhkan makin banyak disesuaikan besar kecilnya omzet dari perusahaan tersebut.
6.      Aspek Produksi
Dalam usaha produk kosmetik, selain menggunakan bengkuang sebagai bahan utamanya
juga diperlukan alat-alat dalam proses pembuatannya. Berikut ini adalah biaya yang diperlukan dalam proses pembuatan masker bengkuang dengan asumsi bengkuang yang digunakan sebanyak 30 kg per produksinya.
1)  Peralatan yang digunakan untuk produksi
2)  Bahan baku yang digunakan dalam sekali proses produksi
3)  Jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam usaha   
4)  Harga hasil produks
7.      Aspek Keuangan
Diasumsikan dalam satu kali proses produksi digunakan 30 kg bengkuang yang akan menghasilkan sekitar 120 bungkus masker bengkuang. Perhitungan biaya produksi dan keuntungannya adalah sebagai berikut.
1)  Biaya variabel
2)  Biaya tetap
3)  Total biaya
Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap
= Rp 130.000,00 + Rp 160.700,00 = Rp 190.700,00

1)      Penerimaan kotor
Penerimaan kotor = Jumlah produksi x Harga produksi
2)      Pendapatan bersih (Laba)
Pendapatan  = Penerimaan kotor – Total biaya
Bersih            = Rp 600.000,00 – Rp 190.700,00= Rp 409.300,00
Jadi, perkiraan pendapatan untuk satu kali produksi, yaitu sebanyak 30 kg bengkuang, akan mendapatkan laba/keuntungan sebesar Rp 409.300,00.
8.      Aspek Pemasaran
Ada banyak cara untuk memasarkan masker bengkuang, disesuaikan dengan kapasitas produksi yang sudah dibuat.
1)  Tahap pertama mulailah dengan yang kecil, kenalkan masker bengkuang kepada guru-guru, teman-teman dekat, teman sekolah, tetangga di sekitar komplek, atau teman bermain. Berilah sedikit tes produk agar mereka bisa menggunakan masker bengkuang kamu supaya mereka tertarik membeli.
2)  Jika masker bengkuang mulai bisa diterima dan banyak penggemar, mulailah merambah pasar baru dengan menitipkannya di koperasi sekolah, warung, dan toko.
3)  Manfaatkanlah teknologi internet dan media sosial seperti facebookdan twittersebagai sarana penjualan lain, perbanyaklah teman dan followers, untuk memperluas pemasaran.
10. BEP (Break Event Point)Usaha Pembuatan Produk Kosmetik
BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian modal atau investasi suatu kegiatan usaha atau sebagai penentu batas pengembalian modal.






DAFTAR PUSTAKA